Upacara Tumpang Negeri, Bupati Landak diberi gelar Putri Permata Jaya Negeri Ismahayana Landak

Tumpang Negeri merupakan kegiatan yang berawal dari kearifan lokal orang Melayu atau orang Laut di kabupaten Landak Kalimantan Barat. Orang Melayu atau Orang Laut dimaksud adalah masyarakat melayu yang bermukiman disekitar sungai daerah Ngabang Kabupaten Landak, kebanyakan masyarakat orang Melayu atau orang Laut tersebut menganut Agama Islam (Musilim). Pada tahun 2021 kegiatan Tumpang Negeri hanya dilaksanakan berupa Ritual Adat Tumpang Negeri.

Upacara Tumpang Negeri atau Ritual Adat Tumpang Negeri di mulai pada  tanggal 20 sampai tanggal 25 september 2021 meliputi pada tanggal 20 September 2021 buang telur ke air (sungai), di lanjutkan Adat Memberi Rumah makan di lakukan oleh Datok Kalam Negeri, pada tanggal 21 september 2021 Kegitan Sedekah kampung di lakukan di Kampung raja oleh Pangeran Mufti, pada tanggal 22 September 2021 Ziarah makam ke Mandor dan Mempawah oleh Pangeran Mufti, pada tanggal 23 september 2021 Ziarah Makam Raden Abdul Kahar, Ratu Bongkok dan Meriam di Mungguk dan di belakang Keraton Ismahyana, pada tanggal 24 September 2021 Yasinan, dan pada tanggal 25 september 2021 Acara Puncak Tumpang Negeri di Hadiri Oleh Bupati Landak Karolin Margret Natasa Bersama Suami, Forkopimda, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan serta Jajarannya,  dalam kesempatan ini kerajaan Ismahayana Landak  atas kehendak Raja Ismahayana yang ke 41 dipati  Karang Sari Gusti Fiqry Azizurrahmansyah, memberi gelar kepada Bupati Landak Karolin Margret Natasa sebagai kehormatan kerajaan Ismahayana Landak, di beri gelar yakni Putri Permata Jaya Negeri Ismahayana Landak. Pemberian gelar ini merupakan niat yang baik dan untuk mempererat  rasa kekeluargaan antara pemerintah Kabupaten Landak dan Kraton Ismahyana . Pada tanggal 25 september 2021 Dilanjutkan mengantar Tumpang oleh Datok Kalam Negeri.

Dalam Prosesi ini Datok Kalam Negeri selaku Pemangku Adat di Keraton Ismayana menghaturkan sesajian Nasi Pulut atau Nasi Kuning hal ini di lakukan untuk mengusirkan pengaruh buruk dalam acara Tumpang Negeri. Tumpang Negeri sebagai lambang Penghormatan dan permohonan kepada Leluhur mereka dengan menghantar tujuh macam makanan di sungai sebagai sesajian. Sesajian tersebut dipercayai oleh masyarakat melayu sebagai  simbol kesuburan Negeri.